Loading the player...


INFO:
Membalas @mozza_stwy ini ya prompt nya prompt: Potret pre-wedding bergaya editorial fine art dari sepasang kekasih muda etnis Jawa, tampil realistik dengan sentuhan sinematik. Mereka berdiri saling dekat di dalam studio modern bernuansa tradisional. Pria berusia sekitar 28 tahun, berkulit sawo matang alami dengan postur ideal. la mengenakan beskap beludru hitam dengan bordir emas halus, kain batik parang coklat keemasan, blangkon modifikasi gaya Solo, bros emas kecil di dada, dan keris terselip di bagian belakang pinggang. Rambut hitam klimis rapi, ekspresi percaya diri namun penuh cinta. Wanita berusia sekitar 26 tahun, berkulit sawo matang bercahaya, tubuh ramping dan anggun. la mengenakan kebaya kutu baru modern berbahan brokat klasik warna putih keemasan, bawahan jarik batik motif kawung. Dilengkapi dengan siger kecil khas Jawa, anting emas tradisional, kalung ringan, selendang batik di bahu kiri, serta sanggul klasik berhias melati. la sedikit menyandarkan kepala di bahu sang pria dengan senyum hangat. Tangan mereka saling menggenggam erat di depan, berdiri berdekatan dengan penuh kehangatan emosional, cinta, dan kepercayaan. Latar: Dinding putih gading dengan ornamen ukiran kayu emas motif lung-lungan atau kawung. Cahaya lembut keemasan menyerupai golden hour, bayangan halus, dan efek lens flare sinematik ringan di sudut gambar. Sudut pengambilan: lensa simulasi 85mm fu002F1.4, dari eye-level sedikit 3u002F4 angle, framing medium hingga 3u002F4 body. Latar belakang bokeh halus, fokus tajam pada wajah. Pencahayaan: cahaya lembut dari arah samping depan (side-front lighting) dengan reflektor emas, menampilkan warna kulit hangat dan detail mewah pada busana. Skema warna: putih gading, emas lembut, coklat kayu, hijau melati alami, dan hitam elegan pada beskap. Suasana emosional: romantis, hangat, dan penuh kesakralan. Simbolisasi cinta Jawa yang luhur dalam nuansa modern. Output: resolusi ultra-HD 8K, bergaya fotorealistik dengan retouch ringan (pori-pori tetap terlihat), tone sinematik keemasan, hasil akhir bersih dan mewah. Tanpa elemen modern kekinian seperti lampu neon, tanpa efek gelap atau moody. Tetap elegan, terang, dan menjaga identitas budaya Jawa.